MENYESUAIKAN
DIRI BUKAN BERARTI KEHILANGAN JATI DIRI
Manusia
didunia ini memiliki perbedaan satu sama lain. Tidak ada manusia yang sama
didunia ini meskipun saudara kembar sekalipun. Itulah kuasa Allah, manusia dibuat berbeda untuk saling
melengkapi agar mereka saling membutuhkan satu sama lain. Perbedaan itupun
merupakan cara Allah menguji menusia. Manusia diuji sesuai kemampuan, keadaan
dan kondisi sekitar mereka. Manusia dituntut untuk dapat menyesuaikaan diri
dimana mereka tinggal atau hidup. Tak bisa dipungkiri bahwa lingkungan adalah
faktor utama pembentukan kepribadian seseorang. Mulai dari keluarga, tetangga,
masyarakat, bangsa, dan negara. Semua lapisan masyarakat akan berperan dalam
pembentukan sikap dan mental seseorang.
Seseorang memang dituntut bisa menyesuaikan diri dimana dia berada. Tapi tidak menuntut untuk menghilangkan apa yang menjadi jati diri kita. Jati diri yang dimaksud disini adalah jati diri yang idealnya dimiliki oleh setiap orang yaitu jati diri yang baik dan juga benar yang sesuai dengan kaidah yang berlaku, baik kaidah agama maupun hukum dalam negara. Kita tahu bahwa lingkungan di zaman sekarang sudah rancu, dari mulai lingkungan pemerintahan, aparatur negara, masyarakat, pergaulan dan yang paling utama keluarga. Oleh karena itu seburuk apapun lingkungan kita, kita masih punya otak dan hati untuk merasakan mana yang baik dan juga benar. Tak peduli derajat seseorang, kekerabatan dan persahabatan, jikalau memang buruk maka jati diri kita harus kita munculkan, dengan mengatakan tidak pada hal-hal yag tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku. Tetap menjaga hubungan dengan Tuhan, disetiap waktu mengingat dan menyebut-Nya.
Seseorang memang dituntut bisa menyesuaikan diri dimana dia berada. Tapi tidak menuntut untuk menghilangkan apa yang menjadi jati diri kita. Jati diri yang dimaksud disini adalah jati diri yang idealnya dimiliki oleh setiap orang yaitu jati diri yang baik dan juga benar yang sesuai dengan kaidah yang berlaku, baik kaidah agama maupun hukum dalam negara. Kita tahu bahwa lingkungan di zaman sekarang sudah rancu, dari mulai lingkungan pemerintahan, aparatur negara, masyarakat, pergaulan dan yang paling utama keluarga. Oleh karena itu seburuk apapun lingkungan kita, kita masih punya otak dan hati untuk merasakan mana yang baik dan juga benar. Tak peduli derajat seseorang, kekerabatan dan persahabatan, jikalau memang buruk maka jati diri kita harus kita munculkan, dengan mengatakan tidak pada hal-hal yag tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku. Tetap menjaga hubungan dengan Tuhan, disetiap waktu mengingat dan menyebut-Nya.
0 komentar:
Posting Komentar